Sabar dan ikhlas. Berapa kalipun aku mengulang kata ini, aku tetap tak tahu bagaimana menjalaninya. Aku tetap tak tahu bagaimana caranya sabar dan ikhlas ketika berada ratusan ribu kilometer dari rumah, dan putus dengan orang yang aku paling cintai saat ini.
Sebelumnya aku punya segalanya, dan hanya butuh waktu beberapa saat saja sampai Tuhan menarik semua itu dariku. Mungkin bukan menariknya, tapi menyimpannya sebentar sebelum semuanya akan diserahkan kembali. Paling tidak ini adalah pikiran terbaikku saat ini.
Tepat saat menuliskan ini, aku mengerti kenapa Tuhan mengambil semuanya dariku. Tuhan akan mengambil segala hal tidak kau syukuri. Semua hal yang kau takuti justru yang akan terjadi.
Jadi, jangan takut sendiri, karena itu yang akan terjadi. Jangan takuti segala yang belum kau hadapi, atau itu yang akan diberi.
Perjalanan ini bukan hal yang mudah bagiku.
Saat semua terasa hancur bersamaan. Ketika harapan dan kenyataan tak lagi sejalan.
Aku disini belajar semua ini. Belajar menikmati setiap rasa sakit di hati. Menikmati sendiri.
Budapest, disinilah aku akan memulai segalanya. Memulai pelajaran yang Tuhan beri. Memulai pelajaran mengenai arti, hati, dan berhenti.
Selamat jatuh cinta lagi, nanti.